Sumber Daya Energi

Sumber Daya adalah suatu nilai potensi yang di miliki oleh suatu materi atau unsur tertentu dalam kehidupan. Menurut Isard Sumber daya tidak selalu bersifat fisik tetapi juga non-fisik (intingable). Sumber daya energi adalah sumber daya yang dapat diolah oleh manusia sehingga dapat digunakan bagi pemenuhan kebutuhan energi


  Jenis Sumber Daya Energi
1.  Sumber energi nonkonvensional
Beberapa alternatif pengembangan sumber energi nonkonvensional yang dikembangkan untuk mengganti sumber energi konvensional yang terbatas jumlahnya adalah sebagai berikut
1.     Energi matahari.
Cahaya matahari dapat diubah menjadi energi listrik dengan jalan menangkap cahaya matahari dengan beribu-ribu fotosel. Fotosel dapat dibuat dari silikon yang sisi-sisinya dilapisi dengan Boron dan Arsen. Untuk mendapatkan voltase yang tinggi dan arus yang kuat, ribuan fotosel dihubungkan secara seri-paralel. Energi matahari dapat juga diubah menjadi energi panas dengan pertolongan cermin cekung. Energi panas bumi. Panas dari gunung berapi bersumber dari magma. Bila di dekat magma tersebut terdapat cadangan air maka air itu akan mendapatkan panas. Rembesan air panas ke permukaan bumi dapat merupakan sumber air panas, berupa semburan uap atau semburan air panas. Panas bumi berupa uap air panas dapat digunakan untuk menggerakkan turbin yang dapat menggerakkan generator listrik.
2.     Energi angin
Langsung dapat diubah menjadi listrik dengan menggunakan kincir angin yang dihubungkan dengan generator listrik.
3.     Energi pasang surut.
Dapat dimanfaatkan dengan menggunakan dam yang memiliki pintu air yang dapat diatur pembukaannya. Pada saat air laut pasang, air laut masuk ke dalam dam melalui pintu air. Bila air surut maka air laut akan ke luar juga melalui pintu air yang sama. Di pintu air itulah dipasang turbin yang dapat menggerakkan generator listrik.
4.     Energi biogas
Prinsipnya adalah memanfaatkan jasad hidup sampah melalui cara pembusukan dengan pertolongan bakteri pengurai. Bakteri itu diperoleh dari kotoran kerbau atau sapi. Gas yang sebagian besar adalah metan dapat dibakar untuk keperluan masak memasak.
5.     Energi biomassa
Bahan bakunya adalah sampah organik. Panas yang timbul, digunakan untuk memanaskan ketel uap. Uap yang dihasilkan digunakan untuk menggerakkan generator listrik.

2.    Sumber energi konvensional
Sumber daya energi konvensional adalah sumber daya energi yang digunakan untuk memenuhi sebagian besar kebutuhan energi manusia sekarang. Sumber daya energi konvensional terdiri dari:
1.  Minyak bumi
2.  Batubara
3.  Gas alam
4.  Sumber Daya Manusia dan Genetika
Sumber Daya Manusia(SDM) adalah manusia yang bekerja dilingkungan suatu organisasi(disebut juga personil, tenagakerja, pekerja atau karyawan). Sumber Daya Manusia adalah potensi manusiawi sebagai penggerak organisasi dalam mewujudkan eksistensinya. Sumber Daya Manusia (SDM) adalah potensi yang merupakan asset dan berfungsi sebagai modal (non material/non finansial) didalam organisasi bisnis 
5.  Energi Fosil
Data tahun 2002 menunjukkan bahwa cadangan minyak bumi sebesar 5 x 109 BOE (Barrel Oil Equivalent). Cadangan gas bumi sebesar 90 TSCF (Tera Standard Cubic Feet). Sedangkan batubara mempunyai cadangan sebesar 5 x 109 TCE (Ton Coal Equivalent). Secara ringkas cadangan dan produksi untuk sumber energi fosil ditunjukkan pada Tabel 1. Bila dilihat dari rasio cadangan dibagi produksi (R/P Ratio) maka batubara masih mampu untuk digunakan selama 50 tahun. Sedangkan gas bumi dan minyak bumi mempunyai R/P Ratio masing-masing sebesar 30 tahun dan 10 tahun.

Saat ini jenis sumber daya energi fosil yang banyak dimanfaatkan adalah minyak bumi dan batubara. Penggunaan gas bumi di dalam negeri masih terkendala dengan terbatasnya jaringan pipa. Laju penemuan minyak dan gas bumi mengalami penurunan sedangkan batubara walaupun cadangan cukup melimpah akan tetapi tidak semuanya dapat ditambang. Potensi energi terbarukan seperti: tenaga air, panas bumi, energi surya, dan energy angin sampai saat ini belum banyak dimanfaatkan

Kebijakan Energi
Kebijakan energi yang perlu ditempuh mencakup lima kebijakan utama dan Sembilan kebijakan pendukung Badan Koordinasi Energi Nasional (BAKOREN 1998). Kebijakan utama tersebut adalah:
·        Diversifikasi yaitu penganekaragaman pemanfaatan energi, baik yang terbarukan maupun yang tidak terbarukan. Untuk energi fosil tidak menutup kemungkian untuk melakukan impor sejauh menguntungkan secara ekonomis dan tidak merusak lingkungan.
·        Intensifikasi yaitu pencarian sumber energi melalui kegiatan survei dan eksplorasi agar dapat meningkatkan cadangan baru terutama energi fosil. Pencarian sumber daya energi diarahkan di daerah yang belum pernah disurvei dan untuk daerah yang terindikasi dilakukan upaya untuk peningkatan status cadangan menjadi lebih pasti.
·        Konservasi yang dilakukan mulai dari sisi hulu sampai ke hilir.
·        Penetapan harga rata-rata energi yang secara bertahap diarahkan mengikuti mekanisme pasar.
·        Memperhatikan aspek lingkungan dalam pembangunan di sektor energi termasuk didalamnya memberikan prioritas dalam pemanfaatan energi bersih.
Sedangkan kebijakan pendukung meliputi: meningkatkan investasi, memberikan insentif dan disinsentif, standardisasi dan sertifikasi, pengembangan infrastruktur, peningkatan kualitas SDM, pengelolaan sistem infomasi, penelitian dan pengembangan, serta pengembangan kelembagaan dan pengaturan. Saat ini pemerintah dalam hal ini Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (DESDM) sudah menyusun Rancangan Kebijakan Energi Nasional (DESDM 2004). Kebijakan-kebijakan yang ada masih terkesan sebagai kebijakan parsial yang tidak ada aliran strategis terhadap program jangka panjangnya. Dengan kondisi ini maka perlu kebijakan yang berlandaskan paradigma baru. Paradigma baru tersebut adalah:
· Proses pembuatan kebijakan harus transparan dan terbuka bagi masyarakat sehingga masyarakat dapat berpartisipasi untuk menyempurnakan kebijakan itu sendiri.
·    Kebijakan sebaiknya tidak hanya bersifat kualitatif tetapi bersifat kuantitatif sehingga dampaknya dapat dengan mudah dievaluasi.
·  Makin langkanya sumber minyak bumi dan kemungkinan Indonesia menjadi Negara pengimpor minyak maka sebaiknya mulai dipikirkan adanya kebijakan tentang keamanan energi (energy security).

Kasus Sumber Daya Energi Negara Lain
1.     Jepang
Jepang mempertahankan posisi kedua dalam ekonomi dunia setelah Amerika Serikat, dan dalam hal energi bebannya semakin berat. Dalam hal konsumsi energi, energi primer total berada pada posisi ke-4 di dunia (pangsa sekitar 6%), minyak pada posisi 2 dunia (pangsa 8%). Jepang hampir tidak memiliki sumber daya alam di dalam negeri, kebergantungan kepada pasokan energi dari luar berkisar 80%, di antaranya kebergantungan kepada minyak dari luar sangat tinggi yaitu hampir 100% dan karena itu struktur pasokan energi sangatlah rapuh. Selain itu keberhasilan memenuhi target pengurangan emisi gas rumah kaca yang telah ditetapkan dalam Protokol Kyoto tentang Penghentian Pemanasan Global (COP-3) merupakan suatu topik yang penting. Jepang memutuskan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca pada tahun 2010 menjadi -6% dari nilai pada tahun 1990. Jepang juga merencanakan untuk menekan emisi karbon dioksida tetap pada nilai tahun 1990, dengan melakukan pergeseran kepada energi yang sedikit melepaskan karbon dioksida.
2.    Qatar
Emisi karbon Qatar perkapita ternyata tertinggi di dunia dan bahkan sampai tiga kali lebih tinggi ketimbang Amerika Serikat. Menurut laporan Living Planet, acara televisi bikinan World Wildlife Fund (WWF) dan Global Footprint Network, antara lain menyebutkan, jika tiap manusia hidup seperti rata-rata orang Qatar, bumi membutuhkan sumber daya hampir lima kali lebih banyak dari yang dimilikinya. Mengapa Qatar tertinggi dalam daftar konsumsi? Padahal kan minyak di pompa langsung dari pasir mereka sendiri dan itu tidak dihitung konsumsi Negara (kecuali jika dipakai sendiri). Memang, tetapi kabarnya penggunaan energy untuk bangunan-bangunan pencakar tinggi di negara Timur Tengah itu sangat besar.

Solusi yang Dapat dilakukan oleh pemerintan, LSM, dll
1.   Diversifikasi
Melalui diversifikasi energi ketergantungan terhadap migas dikurangi, yaitu dengan cara pemanfaatan berbagai sumberdaya energi lainnya yang memungkinkan, umpamanya pendayagunaan energi matahari, angin, air, gelombang laut, gambut, sampah, batubara dan nuklir.
2.  Dilema PLTN
Kebutuhan akan energi akan terus meningkat seiring dengan pertambahan jumlah penduduk, serta makin gencarnya langkah industrialisasi. Berbagai sumberdaya energy yang ada tidak akan mencukupi kebutuhan, maka mulai dilirik penggunaan energi nuklir. Penggunaan energi nuklir memang sangat efisien serta biasa menghemat deposit sumberdaya energi lainnya. Berdasarkan hasil penelitian sebuah lembaga riset di Jepang, ternyata penggunaan energi nuklir lebih murah. Berdasarkan perhitungan laju permintaan listrik, jika tanpa penggunaan energi nuklir, maka pada awal abad 21, negara kita akan mengalami defisit listrik ribuan megawatt

sumber :




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tujuan Nasional, Falsafah Nasional & Ideologi Negara

Simple Present Future

Anohana